Jumat, 04 Mei 2012

Kumpulan Puisi Saya Semasa SMP

Hai semuanya :)
Terima kasih karena sudah mengunjungi Blog saya :)
Kali ini saya akan memposting Puisi-Puisi yang saya buat semasa saya duduk di bangku SMP
Semoga Anda menyukainya :)
Jangan lupa kritik dan sarannya :D

Okay,,, ini semua adalah Puisi - Puisi saya semasa SMP
Let's enjoy my blog :D ----->

Puisi - Sendiri

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Hari begitu sunyi
Tiada kawan disini
Hanya ruang kosong berdiri
Menemaniku sendiri

Kicau burung yang bernyanyi
Harum bunga yang mewangi
Kini telah hilang pergi
Bagai ditelan bumi

Apa yang terjadi
Mengapa bisa begini
Tiada lagi tawa dan gembira
Kudengar hanya tangis dan air mata

Puisi - Yang Kembali

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Ada setitik rasa di dada
Kian lama kian mendera
Rindu yang tak tertahankan
Semakin menyiksa sukma

Rasa itu kembali hadir
Seiring waktu bergulir
Menjemput hati yang sepi
Kehilangan cinta sejati

Kau kembali membawa harapan
Harapan yang tak pasti kau berikan
Harapan yang senantiasa menyakitkan
Senantiasa membawa luka

Puisi - Sendiri Aku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Berjalan sendiri di tepi pasir putih
Berteman sepi tanpa untaian kasih
Mencoba pahami rasa yang ingin kumengerti
Rasa yang dulu mengalir dalam hati

Hamparan laut sejukkan mata hati
Kala ku termenung mencari suatu arti
Kutatap pesona laut biru
Dengan sejuta kenangan bersamaku

Hembusan angin temani kesendirianku
Sendiri dalam merangkai hari-hariku
Terkadang rindu menusuk kalbu
Ingatkan aku saat bersamanya dulu

Namun deburan ombak sadarkan aku
Bengunkan aku dari perihnya masa lalu
Tentang dia yang telah pergi tinggalkanku
Untuk sendiri hadapi waktu

Puisi - Semenjak Kau Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Semenjak kau pergi
Hati terasa sepi
Tiada teman di hati
Yang ada hanya sunyi

Semenjak kau pergi
Hariku jadi sendiri
Tiada canda tawa
Yang ada hanya air mata

Mengapa kau pergi begitu cepat
Mengapa kau pergi tiada kabar
Disini aku hanya terdiam membisu
Karena rindu akan kehadiranmu

Wahai sahabatku…
Akankah kau kembali padaku?
Menemani hari-hariku
Yang selalu sepi tanpamu…

Puisi - Pergi dan Kembali

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Kala malam turun hujan
Paras wajahmu selalu terbayang
Menghiasi angan-angan
Yang penuh dengan khayalan

Kala angin malam berhembus
Sejuta kerinduan datang membius
Mengisi kekosongan hati yang hampa
Dengan segala rasa…

Namun kini tak terjadi
Karena dirimu telah pergi
Tanpa satu alasan yang pasti
Tinggalkan aku sendiri

Namun kini kau hadir lagi
Bertahta dalam singgasana hati
Beri kasih yang telah pergi
Bawa damai hidupku lagi…

Puisi - Sebuah Hati yang Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Sebuah hati kini telah pergi
Mencari indah cinta sejati
Tiada lagi yang setia menemani
Hati yang sepi karna terlukai

Sebuah hati yang telah pergi
Tiada peduli pada dia yang menanti
Hari berlalu tanpa disadari
Hari itu tiada kembali

Sebuah hati yang telah pergi
Tinggalkan hati yang sepi
Yang berharap kan kembali
Hingga tak kan berkawan sepi…

Puisi - Indahnya Pagi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Burung bernyanyi menyambut pagi
Sinar mentari menyinari
Semerbak bunga harum mewangi
Menyambut datangnya hari

Tetesan bening sang embun
Membasahi rumput daun
Desiran angin perlahan
Berikan kita kesejukkan

Udara segar mewarnai dunia
Indahnya lukisan alam
Bagai penuh pesona
Menyimpan kesan mendalam

Puisi - Mengerti

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Bukan harta yang kuinginkan
Bukan pula kekuasaan
Bukan juga pujian dan rayuan
Namun pengertian yang kudambakan

Mengerti adalah jalan
Untuk mencapai keharmonisan
Tanpa pengertian
Hanya duka yang kita temukan

Akankah kau mengerti diriku…?
Akankah kau mengerti perasaanku…?
Atau kau hanya memikirkan dirimu
Dan semua angan-anganmu

Mengapa kau tak mengerti…?
Tak pernah mengerti
Di matamu selalu aku yang salah
Selalu tak pernah berubah

Puisi - Maaf

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Satu kata yang terucap
Singkat dan bermakna
Yang terucap
Hanya “maaf”…

“Maaf”…
“Maaf”…
Dan “maaf”…
Hanya “maaf”…

Hanya “maaf”…
Hanya itu yang terucap
Tiada kata selain “maaf”
“Maaf”… dan “maaf”…

Puisi - Luka

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Dalam gerimis aku menangis
Teringat ia yang telah pergi
Hati bagaikan teriris
Ingat luka yang kau beri

Kau datang membawa sejuta impian
Yang terlukis abadi jadi kenangan
Hingga kini masih tersimpan
Dalam lubuk hati jadi ingatan

Namun kini kau pergi tinggalkan luka
Luka yang kunikmati karena dirimu
Luka yang begitu menyayat hatiku
Sangat dalam hingga menusuk kalbu

Puisi - Ini Kisahku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Saat pertama ku kenal dirimu
Tak ada rasa selain teman
Teman berbagi canda tawa
Yang selalu setia bersama

Namun perlahan rasa itu mulai datang
Menghampiriku dan sahabatku yang juga menyukaimu
Ku coba tuk menghindarinya selalu
Dan meyakinkan diri bahwa kau temanku

Saat rasa itu mulai memudar
Kau hadir membawa cinta
Cinta yang kau beri padaku
Kubalas dengan persahabatan

Puisi - Kerinduan Seorang Sahabat

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Kupandangi langit malam ini
Kubiarkan angin menerpa diri
Teringat aku cerita yang dulu
Bersama sahabat setia selalu

Tergores luka di hatiku
Luka rindu yang beradu
Tentang semua kenangan yang berlalu
Saat kau tak lagi disisiku

Kini ku rindu pada dirimu
Rindu pada seorang sahabat
Sahabat yang kini telah pergi
Berharap kau akan kembali

Wahai engkau sandaran hatiku
Maafkan semua kekeliruanku
Lupakan cerita yang dahulu
Mari rajut hari yang baru

Puisi - Kenangan yang Telah Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Di kala sepi aku bermimpi
Bertemu dirimu kembali
Bermain bersenda gurau
Penuh canda tiada tara

Namun ketika engkau pergi
Aku terbangun menyesali diri
Menyesali kepergianmu
Yang jauh dari sisiku

Kembali aku pada memori yang dulu
Yang begitu indah sulit untuk kulupa
Aku selalu terbayang pada wajahmu
Terbayang senyum dari bibirmu

Namun kini kusadari
Semua telah jauh pergi
Pergi bersama kepergianmu
Bersama kepergian sahabatku

Puisi - Kau Untukku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Hatiku sedih mengenangmu
Saat kau jauh dariku
Diriku hampa selalu
Tanpa hadirmu…

Hilangnya dirimu dari hidupku
Membuat bisu dan terpaku
Perginya cinta dan kasih
Membuatku menangis lirih

Namun kini kau kembali
Merangkai kasih yang telah pergi
Untuk mengisi sepinya hati
Dengan cinta yang selalu kau beri

Puisi - Indah Cakrawala di Langit Senja

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Indah cakrawala di langit senja
Berikan kesejukkan mata memandang
Membuat hidup cakrawala senja
Seiring rangkaian alunan dendang

Indah cakrawala di langit senja
Pancarkan cahaya merah jingga
Bagai mawar di taman surga
Hiasi senja penuh sahaja

Indah cakrawala di langit senja
Penuh untaian burung di angkasa
Sayap-sayap dikepakkan terbang
Menuju perlindungan dalam petang

Puisi - Karena Hujan

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Kala mentari tak muncul
Awan hitam bergerumul
Menutupi sang surya
Menyinari dunia

Titik air membahasahi bumi
Membasahi rumput murni
Tiupan lembut sang bayu
Menambah dingin suasana haru

Hujan…
Hujan penyebab kebahagiaaan
Hujan…
Hujan bisa jadi bencana

Puisi - Rasa Hatiku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Rintik hujan cerminkan hati
Malam dingin selimuti diri
Sinar bulan terangi hati
Cahaya bintang temani diri

Hati dan diri jadi satu
Saling terpaut dan menyatu
Begitu syahdu dalam alam rindu
Berikan cinta yang semu

Aku tak dapat berkata
Aku tak mampu bicara
Hanya hati yang kian merana
Karena cinta menggoreskan luka

Nyanyian kehilangan kian menyerbu
Hantui hatiku yang kian meragu
Tak mampu bertahan hadapi waktu
Hanya tersisa kenangan karena merindu

Puisi - Hati yang Sepi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Sepi hati gerogoti diri
Dalam sunyi aku bernyanyi
Semua terasa hampa
Tanpa cinta yang kudamba

Perih hati jadi senandung
Sakiti hati yang kian mendung
Alunan rindu tiada berujung
Hingga hanya mampu termenung

Nyanyian sendu kian terdengar
Menusuk hati walau samar-samar
Hancur hati jadi serpihan
Hingga tak mampu jadi kenangan

Puisi - Hampa

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Kala malam mulai membayang
Hujan turun kian menyerang
Angin malam bertiup kencang
Dalam lelap aku terbayang

Semakin larut aku menangis
Hati luka bagai diiris
Jiwa begitu kosong tanpa celah
Hanya kepedihan bersama gundah

Hati hampa tanpamu kawan
Jiwa sepi tanpamu teman
Hanya semilir angin yang mulai mereda
Menemaniku hingga datang sang surya

Puisi - Engkau Tuhan

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Kita hidup di alam nyata
Hidup dalam realita
Semua yang ada hanya hampa
Hanya Tuhan yang bermakna

Dalam maya kita bermimpi
Bidadari dalam surgawi
Namun semua hanya fiksi
Tiada yang pasti

Hanya satu…
Tuhan Maha Tahu
Jagat ini milikmu
Ada dalam genggamanmu

Tiada yang abadi selain Dirimu
Tiada yang sempurna selain Engkau
Sungguh Engkau Maha Kuasa
Alam damai penuh sentosa

Puisi - Dirimu Yang Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Kala malam kusendiri
Termenung menyesali diri
Mengapa dulu kuabaikan dirimu
Yang begitu berarti untukku

Namun semua sudah terlambat
Menyesal kemudian tiada guna
Kini kau telah pergi
Tinggalkan daku sendiri

Kini aku baru menyadari
Dirimu begitu berarti
Kau yang dulu mencintaiku
Kini pergi karena salahku

Sekarang aku sadar
Aku sangat mencintaimu
Namun apakah mungkin
Di hatimu masih ada aku…?

Puisi - Semua Tentang Dirimu

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Hatiku rindu tanpa kehadiranmu
Ragaku terpaku bila melihatmu
Kau begitu memikat hatiku
Hingga luluh dalam imajinasimu

Senyummu selalu menghiasi mimpiku
Bayangmu menghantui pikiranku
Suaramu terngiang di telingaku
Terdengar syahdu dalam khayalku

Hadir dirimu dalam tidurku
Dengan segenap kasih dan sayangmu
Jiwaku pun memanggil namamu
Temani daku dalam sepiku

Senandung lagu mengandung kasih
Lantunkan cinta yang bersemi
Rangkai kata bersama asmara
Berdua jalani cerita cinta

Puisi - Kisah Cintaku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Cinta…
Itulah yang kurasa padamu
Selalu saat ku dekat denganmu

Cinta..
Itu yang kumau darimu
Yang kau berikan untukku

Namun…
Apa yang terjadi…
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Sakit hati menerima kenyataan
Kasih sayang tulus tak kau hiraukan

Kisah cinta yang menyedihkan
Hanya itu yang kudapatkan…

Puisi - Cinta

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Cinta bagaikan mentari
Yang selalu setia menyinari
Menemani menjadi saksi
Kesungguhan hati ini…

Cinta bagai rembulan
Yang senantiasa menawan
Member kelembutan hati setiap insane
Dengan sejuta angan-angan

Cinta bagai pelangi
Memberi warna hidup ini
Sejuta kenangan berseri
Penuh hiasan permata hati

Dan cinta bagaikan air
Yang selalu mengalir
Membawa kasih sejati
Mencapai cinta abadi…

Puisi - Biru Warnamu

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Biru warnamu
Tenang bagimu
Abadi dalam semu
Jiwa damai selalu

Biru warnamu
Lukisan bathinmu
Cermin kepribadianmu
Pesona dirimu

Biru warnamu
Pelita dalam tidurmu
Hiasan bagi mimpimu
Cemerlang sinari dirimu

Biru warnamu
Manis bagaikan madu
Harum bak merayu
Beri kasih cintamu

Puisi - Bintang

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Kala malam aku tersenyum
Melihatmu begitu cemerlang
Sinarmu berikan kesejukkan
Bagi insan yang memandang

Bintang…
Kemilau warnamu bagai emas
Selalu setia menyinari
Hingga aku terpaku dalam mimpi

Bintang…
Indah dirimu pancarkan cinta
Mengisi hati yang sedang gundah
Hingga penuh damai dalam jiwa

Wahai bintangku…
Tetaplah engaku bersinar
Untuk bahagiakan alam raya
Hiasi cakrawala malam

Puisi - Arti Dirimu

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Kau bagaikan bintang
Yang selalu menghiasi mimpiku
Kau bagaikan rembulan
Yang terangi langkahku

Kau adalah sang surya
Beri pelita hatiku
Kau adalah permata
Yang berharga dalam hidupku

Dirimu…
Hanya dirimu…
Memberi arti
Di hidupku ini

Dirimu…
Hanya dirimu…
Membuat hidupku ini
Penuh makna sejati

Puisi - Arti Rinduku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Dendang rindu terpancar syahdu
Warnai waktu yang kian berlalu
Cinta semu hantui aku
Yang kian terpaku karena merindu

Jauh aku kian melaju
Lalui bayangmu dengan merdu
Langkah ragu jadi lagu
Ciptakan satu arti rinduku

Getar senyum menusuk kalbu
Sakiti aku yang menunggumu
Harapan palsu kian mengganggu
Karena tak kutemui arti rinduku

Puisi - Andai

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Andai daku seekor burung
Jauh tinggi kumembungbung
Terbang bebas di cakrawala
Nikmati angan dalam suasana

Andai aku sebatang pohon
Tempat hidup tentukan sendiri
Panas hujan tak usah memohon
Suka duka jalani sendiri

Andaikan aku seekor kupu-kupu
Hinggap bebas bunga kusuka
Sayap indah tak usah malu
Nikmati berkeliling di taman surga

Andai diriku adalah batu
Jalani hari tiada ragu
Kejam dunia tak kuperlu
Tenang abadi penuh syahdu