Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Semenjak kepergian Ardi dari hidupku. Entah kenapa hidupku terasa begitu hampa tanpa dirinya disisiku. Kuputuskan hubunganku dengannya tanpa alasan yang jelas tentang hubungan kita saat itu. Dan ia begitu saja menerimanya. Sempat terlintas dibenakku bahwa ia telah mengkhianati cinta kita, namun semua itu salah. Ia tak pernah mengkhianatiku. Tak pernah sama sekali.
Ketika kutahu hal itu, aku begitu menyesal telah memutuskannya. Tapi apa hendak dikata, semuanya telah terjadi. Kucoba mengajaknya untuk menjalin sebuah persahabatan, tapi kini ia malah memusuhiku tanpa alasan yang jelas. Hatiku sakit menerima kenyataan itu, terlebih aku sadar bahwa aku masih sangat mencintainya.
Hari-hari pun harus kulalui dengan penuh semangat meskipun aku terus dibayang-bayangi oleh kenangan masa lalu yang tak mungkin sanggup kulupakan. Aku tak mengerti mengapa bayang-bayang Ardi selalu ada dalam pikiranku. Aku tak mampu melupakannya walau hanya sekejap di hatiku. Rasa cinta yang begitu besar terhadapnya dulu kini jadi bumerang bagiku. Terkadang aku menangis dalam hati mengingatnya. Sikapnya kini terhadapku semakin membuatku tersiksa. Kucoba bangkit diatas keterpurukan cinta yang kualami. Kucoba untuk bertahan meskipun terkadang aku merasa tak sanggup lagi untuk bertahan. Hingga akhirnya kuputuskan untuk menutup hati ini selamanya.