Tampilkan postingan dengan label Puisi Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Indonesia. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 November 2012

Puisi - Hidupku

Oleh : Ni Luh Putu Mira Suantari

24 Oktober 2010

Dalam jalan berliku…
Kuhadapi setiap tikungan itu…
Dalam pahitnya perjalanan waktu…
Kunikmati dengan senyuman semu…

Dalam setiap hentakan langkahku…
Kujalani sendiri dengan terpaku…
Dalam pesona kebencian kalbu…
Kuterima semua murka itu…

Pahit…
Sakit…
Perih…

Sabtu, 01 September 2012

Puisi - Hati yang Terhianati

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Perih …
Hatiku perih
Pedih …
Hatiku pun pedih

Hancur rasa di hati
Bagai jatuh ditimpa tangga lagi
Engkau dulu yang kucintai
Kini pergi tinggalkan luka di hati

Sakit …
Hati yang terhianati
Sakit …
Luka yang telah kau beri

Jumat, 04 Mei 2012

Puisi - Sendiri

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Hari begitu sunyi
Tiada kawan disini
Hanya ruang kosong berdiri
Menemaniku sendiri

Kicau burung yang bernyanyi
Harum bunga yang mewangi
Kini telah hilang pergi
Bagai ditelan bumi

Apa yang terjadi
Mengapa bisa begini
Tiada lagi tawa dan gembira
Kudengar hanya tangis dan air mata

Puisi - Yang Kembali

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Ada setitik rasa di dada
Kian lama kian mendera
Rindu yang tak tertahankan
Semakin menyiksa sukma

Rasa itu kembali hadir
Seiring waktu bergulir
Menjemput hati yang sepi
Kehilangan cinta sejati

Kau kembali membawa harapan
Harapan yang tak pasti kau berikan
Harapan yang senantiasa menyakitkan
Senantiasa membawa luka

Puisi - Sendiri Aku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Berjalan sendiri di tepi pasir putih
Berteman sepi tanpa untaian kasih
Mencoba pahami rasa yang ingin kumengerti
Rasa yang dulu mengalir dalam hati

Hamparan laut sejukkan mata hati
Kala ku termenung mencari suatu arti
Kutatap pesona laut biru
Dengan sejuta kenangan bersamaku

Hembusan angin temani kesendirianku
Sendiri dalam merangkai hari-hariku
Terkadang rindu menusuk kalbu
Ingatkan aku saat bersamanya dulu

Namun deburan ombak sadarkan aku
Bengunkan aku dari perihnya masa lalu
Tentang dia yang telah pergi tinggalkanku
Untuk sendiri hadapi waktu

Puisi - Semenjak Kau Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Semenjak kau pergi
Hati terasa sepi
Tiada teman di hati
Yang ada hanya sunyi

Semenjak kau pergi
Hariku jadi sendiri
Tiada canda tawa
Yang ada hanya air mata

Mengapa kau pergi begitu cepat
Mengapa kau pergi tiada kabar
Disini aku hanya terdiam membisu
Karena rindu akan kehadiranmu

Wahai sahabatku…
Akankah kau kembali padaku?
Menemani hari-hariku
Yang selalu sepi tanpamu…

Puisi - Pergi dan Kembali

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Kala malam turun hujan
Paras wajahmu selalu terbayang
Menghiasi angan-angan
Yang penuh dengan khayalan

Kala angin malam berhembus
Sejuta kerinduan datang membius
Mengisi kekosongan hati yang hampa
Dengan segala rasa…

Namun kini tak terjadi
Karena dirimu telah pergi
Tanpa satu alasan yang pasti
Tinggalkan aku sendiri

Namun kini kau hadir lagi
Bertahta dalam singgasana hati
Beri kasih yang telah pergi
Bawa damai hidupku lagi…

Puisi - Sebuah Hati yang Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Sebuah hati kini telah pergi
Mencari indah cinta sejati
Tiada lagi yang setia menemani
Hati yang sepi karna terlukai

Sebuah hati yang telah pergi
Tiada peduli pada dia yang menanti
Hari berlalu tanpa disadari
Hari itu tiada kembali

Sebuah hati yang telah pergi
Tinggalkan hati yang sepi
Yang berharap kan kembali
Hingga tak kan berkawan sepi…

Puisi - Indahnya Pagi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Burung bernyanyi menyambut pagi
Sinar mentari menyinari
Semerbak bunga harum mewangi
Menyambut datangnya hari

Tetesan bening sang embun
Membasahi rumput daun
Desiran angin perlahan
Berikan kita kesejukkan

Udara segar mewarnai dunia
Indahnya lukisan alam
Bagai penuh pesona
Menyimpan kesan mendalam

Puisi - Mengerti

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Bukan harta yang kuinginkan
Bukan pula kekuasaan
Bukan juga pujian dan rayuan
Namun pengertian yang kudambakan

Mengerti adalah jalan
Untuk mencapai keharmonisan
Tanpa pengertian
Hanya duka yang kita temukan

Akankah kau mengerti diriku…?
Akankah kau mengerti perasaanku…?
Atau kau hanya memikirkan dirimu
Dan semua angan-anganmu

Mengapa kau tak mengerti…?
Tak pernah mengerti
Di matamu selalu aku yang salah
Selalu tak pernah berubah

Puisi - Maaf

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Satu kata yang terucap
Singkat dan bermakna
Yang terucap
Hanya “maaf”…

“Maaf”…
“Maaf”…
Dan “maaf”…
Hanya “maaf”…

Hanya “maaf”…
Hanya itu yang terucap
Tiada kata selain “maaf”
“Maaf”… dan “maaf”…

Puisi - Luka

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Dalam gerimis aku menangis
Teringat ia yang telah pergi
Hati bagaikan teriris
Ingat luka yang kau beri

Kau datang membawa sejuta impian
Yang terlukis abadi jadi kenangan
Hingga kini masih tersimpan
Dalam lubuk hati jadi ingatan

Namun kini kau pergi tinggalkan luka
Luka yang kunikmati karena dirimu
Luka yang begitu menyayat hatiku
Sangat dalam hingga menusuk kalbu

Puisi - Ini Kisahku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Saat pertama ku kenal dirimu
Tak ada rasa selain teman
Teman berbagi canda tawa
Yang selalu setia bersama

Namun perlahan rasa itu mulai datang
Menghampiriku dan sahabatku yang juga menyukaimu
Ku coba tuk menghindarinya selalu
Dan meyakinkan diri bahwa kau temanku

Saat rasa itu mulai memudar
Kau hadir membawa cinta
Cinta yang kau beri padaku
Kubalas dengan persahabatan

Puisi - Kerinduan Seorang Sahabat

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Kupandangi langit malam ini
Kubiarkan angin menerpa diri
Teringat aku cerita yang dulu
Bersama sahabat setia selalu

Tergores luka di hatiku
Luka rindu yang beradu
Tentang semua kenangan yang berlalu
Saat kau tak lagi disisiku

Kini ku rindu pada dirimu
Rindu pada seorang sahabat
Sahabat yang kini telah pergi
Berharap kau akan kembali

Wahai engkau sandaran hatiku
Maafkan semua kekeliruanku
Lupakan cerita yang dahulu
Mari rajut hari yang baru

Puisi - Kenangan yang Telah Pergi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari

Di kala sepi aku bermimpi
Bertemu dirimu kembali
Bermain bersenda gurau
Penuh canda tiada tara

Namun ketika engkau pergi
Aku terbangun menyesali diri
Menyesali kepergianmu
Yang jauh dari sisiku

Kembali aku pada memori yang dulu
Yang begitu indah sulit untuk kulupa
Aku selalu terbayang pada wajahmu
Terbayang senyum dari bibirmu

Namun kini kusadari
Semua telah jauh pergi
Pergi bersama kepergianmu
Bersama kepergian sahabatku

Puisi - Kau Untukku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari


Hatiku sedih mengenangmu
Saat kau jauh dariku
Diriku hampa selalu
Tanpa hadirmu…

Hilangnya dirimu dari hidupku
Membuat bisu dan terpaku
Perginya cinta dan kasih
Membuatku menangis lirih

Namun kini kau kembali
Merangkai kasih yang telah pergi
Untuk mengisi sepinya hati
Dengan cinta yang selalu kau beri

Puisi - Indah Cakrawala di Langit Senja

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Indah cakrawala di langit senja
Berikan kesejukkan mata memandang
Membuat hidup cakrawala senja
Seiring rangkaian alunan dendang

Indah cakrawala di langit senja
Pancarkan cahaya merah jingga
Bagai mawar di taman surga
Hiasi senja penuh sahaja

Indah cakrawala di langit senja
Penuh untaian burung di angkasa
Sayap-sayap dikepakkan terbang
Menuju perlindungan dalam petang

Puisi - Karena Hujan

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Kala mentari tak muncul
Awan hitam bergerumul
Menutupi sang surya
Menyinari dunia

Titik air membahasahi bumi
Membasahi rumput murni
Tiupan lembut sang bayu
Menambah dingin suasana haru

Hujan…
Hujan penyebab kebahagiaaan
Hujan…
Hujan bisa jadi bencana

Puisi - Rasa Hatiku

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Rintik hujan cerminkan hati
Malam dingin selimuti diri
Sinar bulan terangi hati
Cahaya bintang temani diri

Hati dan diri jadi satu
Saling terpaut dan menyatu
Begitu syahdu dalam alam rindu
Berikan cinta yang semu

Aku tak dapat berkata
Aku tak mampu bicara
Hanya hati yang kian merana
Karena cinta menggoreskan luka

Nyanyian kehilangan kian menyerbu
Hantui hatiku yang kian meragu
Tak mampu bertahan hadapi waktu
Hanya tersisa kenangan karena merindu

Puisi - Hati yang Sepi

Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
 
Sepi hati gerogoti diri
Dalam sunyi aku bernyanyi
Semua terasa hampa
Tanpa cinta yang kudamba

Perih hati jadi senandung
Sakiti hati yang kian mendung
Alunan rindu tiada berujung
Hingga hanya mampu termenung

Nyanyian sendu kian terdengar
Menusuk hati walau samar-samar
Hancur hati jadi serpihan
Hingga tak mampu jadi kenangan