Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Tiga
lembaran tahun telah berlalu. Kenangan tentangmu kini kembali merasuki hati
kecilku. Tak hanya kini, semua itu telah terjadi semenjak kejadian itu. Entah
kenapa selalu terlintas penyesalan saat dirimu dan kenanganmu mulai menari-nari
dalam imajinasiku. Sungguh,,, begitu menyakitkan. Begitu menyiksa batinku ini.
Tiga
tahun, waktu yang cukup lama untuk melupakan semua tentangmu. Waktu yang
seharusnya mampu menghapus semua indahnya cerita bersamamu. Namun apa? Kenapa?
Sampai detik ini pun aku tak mampu. Meski sebuah cinta yang telah hadir mengisi
relung hatiku, namun tetap saja tak mampu mengusik indahnya cerita tentangmu dari sanubariku.
Entah
mengapa semua ini terjadi padaku. Mungkin karena terikat penyesalan atau memang
benih cinta untukmu masih meraja, aku tak tahu. Namun yang aku tahu,
serpihan-serpihan itu masih tersimpan untukmu, meski telah kucoba untuk
menguburnya dalam pilar hatiku yang terdalam.
Kini
kusadari betapa bodohnya diri ini, mengakhiri cerita kita hanya karena
kecuriagaanku padamu. Kucurigaan yang tanpa alasan, kecurigaan yang terjadi
karena kupandang sebelah mata. Dan kini kecurigaan itu membawaku pada jurang
penyesalan. Penyesalan yang mulai menggerogoti hatiku, mengiris-irisnya dengan
jutaan cabik-cabik keputusasaan.
Asa
untuk kembali padamu mungkin tak akan pernah terulang lagi, tak akan pernah
lagi. Karena aku tahu rasa itu kini hanya milikku, bukan milikmu seperti yang
dulu. Rasamu telah terkubur dalam sunyinya tiga masa, atau terbenam dalam
sakitnya dicampakkan sebelah tangan.
Tapi
hanya satu pintaku. Lewat tarian jemariku di atas indahnya putih ini.
Kusampaikan padamu, “Maafkan aku…”.
Maafkan sikapku yang mencampakkanmu dalam keraguanku. Maafkan aku atas segala
sakit yang telah kuberikan untukmu. Dan maafkan aku jika sekarang aku masih
memiliki rasa itu untukmu. Sungguh bukan maksudku untuk mengusik indahnya
hidupmu saat ini. Namun, aku hanya berharap, suatu saat nanti aku bisa
memperbaikinya. Memperbaiki semua yang telah kulakukan padamu dulu, memperbaikinya
meskipun tak harus merangkai lagi indahnya cerita kita dulu.
You
will always in my heart :( Midori Hanari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar