Karya : Ni Luh Putu Mira Suantari
Kupandangi
burung kecil yang hinggap di pohon itu. Begitu bebasnya ia pergi kemana saja.
Terbang dengan kedua sayapnya yang begitu anggun. Seakan tiada aral melintang
yang akan menghentikannya.
Pagi ini aku hanya bisa berharap akan
datangnya keajaiban yang menghampiriku. Kebebasan yang kudamba yang akan
melepaskanku dari pahitnya hidup dibalik jeruji besi yang tegak kaku
dihadapanku ini.
Berawal dari suatu kesalahan yang telah
kuperbuat lima tahun yang lalu. Sebuah kesalahpahaman yang mengharuskanku
merenggut nyawa gadis tak berdosa, Metha, sahabatku.
Metha adalah sahabat yang baik dan setia,
yang telah kuakhiri hidupnya dengan tanganku ini.
Waktu itu… bisik-bisik cerita yang tak
seharusnya kudengar menghampiri indra pendengarku, memaksa untuk kutahu omong
kosong itu. Dengan hati yang terbakar amarah, kusingkirkan semua yang
menghadang di depanku, menuju ke suatu tempat, taman sekolah.
Di
taman itu kutemui seseorang yang sangat ingin kutemui. Parasnya yang begitu ayu
tak menggubris keinginanku untuk menatapnya dengan tatapan kebencian yang
tengah kurasa. Emosi itu kini merasuki pikiran dan jiwaku. Kuucapkan makian dan
cacian untuknya, tanpa sadar aku mendorongnya dengan keras lalu pergi. Cucuran
darah tak berdosa itu mengalir dari kepalanya. Seketika terdengar jeritan
histeris dari seberang taman. Aku menoleh ke arah yang ditunjukkan siswa itu.
Aku terpaku, kusaksikan seseorang tergeletak dihadapanku.
“Itu Metha,,, apa yang telah aku lakukan…???
Aku membunuhnya… Aku membunuhnya… Aku … Aku… Tidaaaakkkk…..”, batinku berontak.
Gelang borgol menghiasi tanganku, menyeretku
keluar dari kerumunan itu. Puluhan pasang mata kini beralih padaku, pada diri
seorang pembunuh…
Lima tahun sudah kejadian itu berlalu. Tapi
aku tak kan mampu memaafkan diri ini. Terlalu mudah untukku percayai semua
omong kosong di luar sana. Hingga membutakanku, membawaku terjerumus dalam istana besi tempat
kubernaung sekarang.
Kini, aku hanya bisa meratapi dosa-dosa itu.
Menunggu kebebasan yang akan membangunkanku dari cibiran orang pada seorang
pembunuh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar