Oleh: Ni Luh Putu Mira Suantari
Halo semuanya.
Apa kabar kalian hari ini?
Semoga selalu sehat dimana pun kalian berada dan tetap semangat ya.
Pada tulisan kali ini, saya akan membagikan praktik baik (best practice) yang saya buat sebagai mahasiswa PPG Dalam Jabatan Tahun 2022 Kategori 1 dengan menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran.
Semoga praktik baik ini dapat bermanfaat ya.
Selamat membaca! 😉
Nama : Ni Luh Putu Mira Suantari, S.Pd.
Nomor Peserta : 201699444096
Bidang Studi : Bahasa Inggris
PPG Dalam Jabatan Tahun 2022 Kategori 1
LPTK Universitas Pendidikan Ganesha
BEST PRACTICE
Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Menulis Teks Berbahasa Inggris
Lokasi:
SMP Widiatmika
Lingkup pendidikan:
Jenjang SMP
Tujuan yang ingin dicapai:
Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menulis teks berbahasa Inggris dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL)
Penulis:
Ni Luh Putu Mira Suantari, S.Pd.
Tanggal:
29 Agustus 2022 - 16 September 2022
SITUASI:
- Latar belakang masalah:
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehari-hari, seorang guru tentunya menemui kendala. Salah satu kendala yang sering ditemui yaitu beberapa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini dapat terlihat dari beberapa kondisi siswa yang dapat diobservasi secara langsung, seperti kurangnya semangat siswa saat guru menjelaskan materi pembelajaran tertentu, kurangnya konsentrasi siswa saat kegiatan pembelajaran, tingkat keaktifan atau partisipasi siswa yang rendah, serta siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik. Hal-hal tersebut tentu saja disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah penggunakan metode/model pembelajaran yang kurang tepat atau belum sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga kegiatan pembelajaran yang diterapkan belum dapat memotivasi siswa untuk belajar ataupun mengakomodasi gaya belajar siswa yang beragam.
- Pentingnya praktik ini dibagikan:
Praktik ini penting untuk dibagikan karena diharapkan dapat memberikan ide atau pengetahuan baru untuk guru-guru sehingga dapat dijadikan referensi atau inspirasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam menulis teks berbahasa Inggris.
- Peran dan tanggung jawab:
Adapun peran dalam praktik ini adalah sebagai guru dan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam belajar dan memahami materi pembelajaran yang diajarkan.
Peran sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.
Peran sebagai fasilitator mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi proses pembelajaran agar pembelajaran yang diterapkan berpusat pada siswa (student centered).
TANTANGAN:
- Tantangan:
Berdasarkan analisis hasil kajian wawancara dan literatur, penyebab dari motivasi belajar siswa yang rendah yaitu:
- Pembelajaran dan upaya guru dalam mengelola kelas belum optimal, seperti guru belum mampu membuat suasana kelas yang kondusif dan belum adanya kesepakatan kelas antara guru dan siswa.
- Guru masih melaksanakan proses pembelajaran yang monoton dengan menjelaskan materi lalu menyuruh siswa untuk mengerjakan soal-soal terkait materi
- Model/metode pembelajaran yang diterapkan kurang tepat
- Guru belum menerapkan pembelajaran inovatif yang dapat memotivasi siswa untuk belajar
Dari penyebab-penyebab di atas, tantangan yang dihadapi guru adalah:
- Usaha guru dalam mengelola pembelajaran dan mengelola kelas agar optimal
- Melaksanakan proses pembelajaran yang tidak monoton
- Menggunakan model/metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik/kebutuhan siswa
- Menerapkan pembelajaran yang inovatif agar dapat memotivasi siswa untuk belajar
Dari keempat tantangan yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tantangan utama untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah adalah bagaimana merencanakan dan mengelola kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang dapat mengakomodasi kebutuhan/karakteristik siswa.
Adapun yang terlibat dalam kegiatan praktik ini adalah:
- Para dosen dan guru pamong yang memberikan saran dan masukan terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
- Kepala sekolah serta teman sejawat yang juga memberikan masukan maupun ide dalam menyusun aktivitas pembelajaran
- Siswa kelas IX.3 SMP Widiatmika tahun pelajaran 2022/2023 yang merupakan subjek dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL)
AKSI:
- Langkah-langkah yang digunakan:
Untuk menghadapi tantangan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah khususnya dalam menulis teks berbahasa Inggris, langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
- Menganalisis kebutuhan siswa terlebih dahulu sehingga dapat dirancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik mereka.
- Memilih model/metode pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran yang akan diterapkan, dimana dalam hal ini, model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
- Strategi yang dilakukan:
Adapun strategi yang digunakan dalam praktik ini yaitu:
- Memilih kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, khususnya dalam menulis teks berbahasa Inggris
- Guru memberikan masalah yang kontekstual kepada siswa dimana siswa akan belajar untuk berpikir kritis dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut
- Guru menggunakan media ajar berbasis TPACK seperti video pembelajaran, Power Point Presentation (PPT), dan aplikasi-aplikasi yang mendukung kegiatan pembelajaran seperti Liveworksheets, Classpoint.app, Canva, dan Google Form
- Kegiatan pembelajaran dirancang secara berkelompok, dimana kelompok ditentukan oleh guru, sehingga kelompok yang terbentuk adalah kelompok yang heterogen. Dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara berkelompok, siswa juga belajar untuk bekerja sama dalam menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan
- Proses pelaksanaan:
Pelaksanaan dari praktik ini yaitu dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menulis teks berbahasa Inggris. Dalam penerapan kedua model pembelajaran tersebut, siswa dibagi menjadi lima kelompok heterogen. Saat penerapan model Problem Based Learning, siswa diberikan permasalahan yang harus mereka diskusikan bersama kelompoknya untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Sedangkan saat penerapan model Project Based Learning, siswa secara berkelompok mengerjakan sebuah proyek sebagai bentuk dari pemecahan permasalahan.
- Pihak yang terlibat:
Pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah seluruh siswa kelas IX.3 SMP Widiatmika tahun pelajaran 2022/2023 yang berjumlah sebanyak 26 siswa.
- Sumber daya atau materi:
Adapun sumber daya atau materi yang diperlukan dalam praktik ini adalah:
- Video pembelajaran yang relevan
- Power Point Presentation
(PPT)
- Aplikasi yang mendukung kegiatan pembelajaran seperti Canva, Classpoint.app, Liveworksheets, dan Google Form
- Laptop, LCD, Speaker, dan Smartphone
REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK:
- Dampak dari aksi:
Aksi yang sudah dilakukan memberikan dampak yang baik dan positif, serta berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan model Problem Based Learning dan Project Based Learning mampu meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam menulis teks berbahasa Inggris yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Selain itu, keaktifan siswa dan keberhasilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan dan menyelesaikan proyek juga menjadi bukti keberhasilan dari penerapan model-model pembelajaran tersebut.
- Respon terkait penerapan aksi:
Respon lingkungan sekitar terhadap penerapan model-model pembelajaran ini sangat positif. Berdasarkan hasil refleksi dan wawancara dengan siswa, penerapan model-model pembelajaran tersebut membuat pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih seru dan menyenangkan. Selain itu, mereka juga dapat bekerja sama dengan teman-temannya saat melaksanakan kegiatan kelompok dan merasa lebih termotivasi untuk belajar karena mereka belajar hal yang baru.
- Faktor keberhasilan:
Faktor yang menjadi keberhasilan dari praktik ini adalah kesiapan dan kemampuan guru dalam menerapkan model Problem Based Learning dan Project Based Learning, serta pengelolaan kelas yang baik dan dukungan perangkat pembelajaran termasuk sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, keaktifan siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa yang baik juga menjadi faktor keberhasilan dari praktik ini.
- Pembelajaran dari keseluruhan proses:
Pembelajaran yang didapat dari keseluruhan proses praktik ini adalah guru menjadi selalu termotivasi untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Selain itu, guru juga menjadi lebih kreatif dalam mendesain media pembelajaran yang akan diterapkan di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar